Monday, May 6, 2013


laporan praktikum kimia Reaksi Eksoterm dan Endoterm

0



REAKSI EKSOTERM DAN ENDOSTERM

       I.            Tujuan
Mengamati reaksi eksoterm dan endoterm
    II.            Dasar Teori
Kalor reaksi adalah kalor yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau dari lingkungan ke sistem agar temperatur sisitem sasudah reaksi sama dengan temperatur sistem sebelum reaksi. Jenis reaksi  dibedakan menjadi dua yaitu,
a.       Reaksi Eksoterm
Dalam reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan. Dalam hal ini dapat di artikan bahwa kalor di lepaskan ke lingkungan. Sistem ini membebaskan energi sehingga entalpi sistem akan berkurang. Temperatur bertambah.
Contoh reaksi eksoterm :
·         Fermentasi glukosa : C6H12O6(s)         2C2H5OH(l)+2CO2(g)
Pada reaksi ini sistem mengalami kenaikan suhu sistem.
                     


                                                                        Reaksi Eksoterm : ΔH = HP – HR < 0
ΔH (perubahan entalpi)
 HP (entalpi produk)
                                                                            HR (entalpi pereaksi)

b.      Reaksi Endosterm
Dalam reaksi endoterm terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sisitem. Temperatur larutan akan turun yang akhirnya juga akan kembali ke temperatur semula. Sistem ii menyerap energi, oleh karena itu enalpi akan bertambah.
           


 
                                                Reaksi Endoterm : ΔH = HP – HR > 0
  ΔH (perubahan entalpi)
 HP (entalpi produk)
                                                                                                              HR (entalpi pereaksi)


Perubahan entalpi pada reaksi eksoterm dan endterm dapat dinyatakan dengan diagram tingkat energi seperti berikut,

                                                                                








 III.            Alat dan Bahan
1.     Gelas ukur 50 ml
2.     Termometer batang
3.     Spatula
4.     Akuades
5.     Gelas beker plastik 100 ml
6.     Pengaduk
7.     Kristal NaOH
8.     Kristal NH4Cl

IV.            Cara kerja
1.       50 ml akuades dengan gelas ukur, masukan ke dalam gelas beker plastik.
2.      Ukur suhu akuades dengan termometer. Catatlah hasilnya.
3.      Masukkan sepucuk spatula kristal NaOH ke dalam akuades. Aduk perlahan-lahan dengan batang pengaduk hingga kristal NaOH larut sempurna dan diperoleh suhu yang optimal.
4.      Ukurlah suhu larutan NaOH dengan termometer dan catatlah hasilnya.
5.      Ulangi langkah kerja no. 1-4, tetapi ganti kristal NaOH dengan kristal NH4Cl.
6.      Bandingkan suhu air dengan suhu larutan yang terbentuk.

   V.            Data Pengamatan

No.
Reaktan
Suhu 0C
1
2
3
Akuades
Akuades + NaOH
Akuades + NH4Cl

26
29
26





VI.            Pembahasan
                Dari percobaan reaksi eksoterm dan endoterm pada gelas pertama diukur suhu akuades.Akuades sebagai standar pengukuran karna suhu akuades merupakan suhu normal.Pada gelas kedua ditambah NaOH dan  di campur akuades maka suhunya naik yaitu 29 artinya mengalami Reaksi EKSOTERM. Pada gelas ketiga akuades ditambah  NH4Cl dan di campur  akuades maka suhunya sama dengan suhu akuades yaitu 26, seharusnya ini di sebut dengan Reaksi Endoterm, tetapi karena suhu percobaan pertama dan yang ketiga sama,ini berarti  ada kesalahan dalam percobaan, salah satu penyebab percobaan ini tidak sesuai dengan teori mungkin karena kesalahan tekhnis dari termometer.




VII.            Kesimpulan
            Dari hasil percobaan yang kami lakukan, dapat di simpulkan bahwa gelas pertama yang berisikan akuades tidak mengalami reaksi atau suhu normal. Pada gelas ke dua berisikan Larutan NaOH mengalami reaksi Eksoterm karena suhu naik, dan pada percobaan terakhir di dapatkan gelas yang berisi larutan NH4Cl mengalami reaksi Endoterm karena suhu yang turun.

0 comments:

Post a Comment